Saat kita berbicara tentang pendidikan, penting untuk diingat bahwa pembelajaran yang efektif tidak hanya tentang menyampaikan informasi kepada siswa, tetapi juga tentang memberikan mereka alat untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menemukan pengetahuan dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Salah satu pendekatan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir adalah Challenge Based Learning (CBL) yang memadukan elemen-elemen kurikulum dengan tantangan dunia nyata. Ketika pendekatan ini dipadukan dengan praktik Open Inquiry, di mana siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi topik dengan cara mereka sendiri, hasilnya adalah pengalaman pembelajaran yang memikat, membangun, dan berkelanjutan.

Komunitas Riset Sekolah SD Negeri 1 Tongo, Sumbawa Barat

Pengertian CBL dan Open Inquiry

Sebelum kita membahas manfaatnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu CBL dan Open Inquiry.

  • Challenge Based Learning (CBL): Pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa di tengah-tengah tantangan dunia nyata di mana mereka harus menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemikiran kritis mereka untuk menemukan solusi. Ini mendorong kolaborasi, pemecahan masalah, dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
  • Open Inquiry: Pendekatan di mana siswa memiliki kebebasan untuk menentukan topik penelitian mereka sendiri, merencanakan eksperimen atau investigasi, dan menarik kesimpulan dari hasilnya. Ini mendorong rasa ingin tahu, pemikiran kritis, dan kemampuan mandiri siswa dalam mengeksplorasi dunia di sekitar mereka.
Pembuatan Proposal Riset oleh Kelompok Riset Siswa di SDN 1 Tongo, Sumbawa Barat

Tingkatan Inkuiri dalam Pembelajaran

Dalam pembelajaran, terdapat empat level inquiry yang mewakili tingkat keterlibatan siswa dalam proses penyelidikan dan penemuan pengetahuan yaitu :

  1. Confirmation Inquiry, di mana siswa menerima informasi yang telah ditetapkan dan memverifikasinya melalui pengamatan atau eksperimen sederhana.
  2. Structured Inquiry, di mana guru memberikan kerangka atau panduan untuk penyelidikan, tetapi siswa memiliki kebebasan untuk menemukan jawaban mereka sendiri.
  3. Guided Inquiry, di mana siswa memiliki lebih banyak kebebasan untuk merancang eksperimen atau penyelidikan mereka sendiri, tetapi masih ada bimbingan dari guru.
  4. Open Inquiry, di mana siswa memiliki kendali penuh atas proses penyelidikan mereka, termasuk pemilihan topik, perencanaan, dan pelaksanaan eksperimen. Pada level ini, siswa menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri, dan ini mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemandirian yang kuat.
Baca juga :  Tim Riset Siswa SMPN 11 Samarinda Raih Juara II Lomba Inovasi Kota Samarinda 2024 dengan Salam Brew

Dengan menavigasi melalui berbagai level inquiry, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep yang dipelajari dan mengasah keterampilan penelitian yang penting dalam berbagai konteks.

Pembagian Tugas Proyek Riset di Komunitas Riset Sekolah SDN 1 Tongo, Sumbawa Barat

Praktik Nyata Pembelajaran Inkuiri di Indonesia

Dalam prakteknya, tingkatan inkuiri dalam pendidikan dasar, khususnya di Sekolah Dasar biasanya hanya menerapkan Confirmation Inquiry dan Structured Inquiry. Dalam mendorong penguasaan perancangan pembelajaran sains dengan Guided Inquiry, sebelumnya PT Trakindo Utama lewat pendampingan sekolah telah berupaya melatih dan mendapingi para Guru dalam perancangan dan penerapan Inquiry Based Learning di kelas-kelas mereka.

Setelah sukses dalam memperkenalkan Inquiry Based Learning (Guided Inquiry), maka pada tahapan selanjutnya para Guru diajak untuk dapat menerapkan Open Inquiry dalam lingkup kegiatan riset di kelompok riset Sekolah Dasar Negeri. Upaya ini tentu memiliki tantangan tersendiri karena merupakan hal baru yang belum pernah dilakukan oleh para Guru mitra sekolah dampingan PT Trakindo Utama ataupun di lingkup Sekolah Dasar di Indonesia. Namun demikian melihat antusiasme para Guru dan Siswa, kita optimis inovasi pembelajaran ini akan membawa semangat dan warna baru di dunia pendidikan negeri ini.

Pelatihan Perancangan Pembelajaran Inquiry Based Learning oleh PT Trakindo Utama

Manfaat Open Inquiry dalam CBL untuk Siswa Sekolah Dasar

  1. Meningkatkan Keterlibatan: Dengan memberikan siswa kebebasan untuk memilih topik penelitian mereka sendiri, mereka menjadi lebih bersemangat dan terlibat dalam pembelajaran. Mereka merasa memiliki tanggung jawab atas proyek mereka dan lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang berhasil.
  2. Mendorong Kreativitas: Open Inquiry membebaskan siswa untuk berpikir di luar kotak dan menemukan pendekatan kreatif untuk menyelesaikan masalah. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan inovatif sejak dini.
  3. Mengembangkan Kemandirian: Dalam lingkungan open inquiry, siswa harus mengambil inisiatif sendiri dalam menentukan arah penelitian mereka. Ini membantu mereka mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk mengatur diri sendiri – keterampilan yang sangat penting untuk kesuksesan di sekolah dan kehidupan.
  4. Mendorong Kolaborasi: Siswa sering bekerja sama dengan teman sekelas, guru, atau bahkan ahli di luar sekolah untuk memperdalam pemahaman mereka tentang topik yang mereka teliti. Ini mempromosikan kolaborasi dan komunikasi antar-siswa, yang merupakan keterampilan sosial yang penting.
  5. Relevansi dan Makna: Dengan menghadapi tantangan dunia nyata, siswa melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari dengan dunia di sekitar mereka. Ini membantu mereka memahami makna pembelajaran mereka dan bagaimana pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Memupuk Rasa Ingin Tahu yang Mendalam: Open Inquiry mendorong siswa untuk bertanya, menyelidiki, dan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Hal ini memupuk rasa ingin tahu yang mendalam dan membangun dasar yang kuat untuk pembelajaran seumur hidup.
Para Guru Melakukan Eksperimen Sains dalam Lokakarya Perancangan Pembelajaran Inquiry Based Learning yang diselenggarakan oleh PT Trakindo Utama

Kesimpulan

Penerapan Open Inquiry dalam Challenge Based Learning membawa berbagai manfaat bagi siswa sekolah dasar. Dari meningkatkan keterlibatan hingga memupuk kreativitas dan kemandirian, pendekatan ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk sukses di dunia yang terus berubah. Dengan memberikan mereka kesempatan untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menemukan, kita tidak hanya membantu mereka memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap yang mereka butuhkan untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang mandiri dan bersemangat. Upaya mengenalkan dan memperluas inovasi pembelajaran open inquiry dalam Challenge Based Learning merupakan upaya para pendidik dan sekolah mitra PT Trakindo Utama untuk membangun budaya inovasi di sekolah, untuk melahirkan lebih banyak inovator masa depan di Indonesia.

Related Blog Posts

Pentingnya Mengembangkan Komunitas Riset Siswa di SD dan SMP

February 2, 2024

Adanya komunitas riset di sekolah begitu penting untuk menumbuhkan budaya Inovasi Siswa sebagai Inovator

  • like
    2
  • Comment 0

Kontribusi Siswa SD Negeri Menghadirkan Berbagai Inovasi Untuk Mendukung Pencapaian SDGs

October 16, 2023

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global

  • No React!
  • Comment 0

Pentingnya Menanamkan Growth Mindset pada Siswa sebagai Inovator Masa Depan Indonesia

September 1, 2023

Indonesia, sebagai salah satu negara maju, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi di

  • No React!
  • Comment 0