Banyaknya sampah plastik bekas makanan dan kemasan, serta sampah dedaunan yang banyak tersebar di lingkungan sekolah menjadi akar masalah yang memantik para siswa Sekolah Dasar Negeri 46 Cakranegara mencari cara bagaimana untuk mengatasi itu semua. Untuk itu, para siswa didampingi para Guru dan masyarakat mulai melakukan riset dan akhirnya menghasilkan solusi nyata. Guna menjaga kebersihan dan kesehatan para warga sekolah maka warga sekolah mengembangkan solusi Bank Sampah. SDN 46 Cakranegara memberi nama solusi ini dengan nama bank sampah SEBEL (Sehat, Bersih, Lingkungan 46 Cakranegara).
Langkah riset yang dilaksanakan para siswa SDN 46 Cakranegara dalam pembelajaran yang juga menjadi bagian dalam pelaksanaan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam penerapan Kurikulum Merdeka ada 3 (tiga) hal yang mereka lakukan, yaitu (1) Mengobservasi permasalahan di lingkungan sekolah, (2) Pengumpulan hasil dan diskusi penentuan masalah tentang sampah, dan (3) Pencarian informasi tentang bahaya penumpukkan sampah di lingkungan sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan riset ini SDN 46 Cakranegara mengundang Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Dalam proses mengundang narasumber dari DLH Kota Mataram, para siswa SDN 46 Cakranegara juga belajar mengenal bagian-bagian surat resmi ketika mereka menyusun undangan yang dikirimkan kepada DLH Kota Mataram. Kemudian perwakilan siswa dari kelas 5 juga mendapatkan pengalaman langsung dalam mengantar ke Dinas Lingkungan Hidup di dampingi dengan Guru mereka.
Dari sosialisasi narasumber DLH Kota Mataram serta dari informasi yang dikumpulkan, maka SDN 46 Cakranegara memilih solusi membuat bank sampah SEBEL(Sehat, Bersih, Lingkungan 46 Cakranegara) di sekolah mereka. Cara pengelolaan bank sampah yang diterapkan adalah dengan cara memberikan tabungan dan karung ke masing-masing kelas untuk kemudian setiap seminggu sekali tiap kelas akan melakukan penjualan sampah plastik dan akan di catat oleh sekretaris bank sampah. Jika bank sampah sudah penuh maka divisi pemasaran dari bank sampah sekolah akan melakukan penjualan sampah di bank sampah induk kota Mataram. Hasil dari penjualan sampah ini akan menjadi tabungan yang dapat di ambil di akhir tahun pembelajaran.
Selain mengumpulkan dan menjual berbagai sampah plastik kepada bank sampah induk. Para siswa SDN 46 Cakranegara juga melaksanakan kegiatan riset untuk pengolahan sampah sekolah secara inovatif, yang menjadi kegiatan ekstrakurikuler siswa. Sampah-sampah organik seperti daun dan potongan pohon (kayu) yang tekumpul di sekolah, oleh mereka dibuat menjadi briket arang. Untuk membuat briket arang yang berkualitas tentu para siswa ini melakukan beberapa kali eksperimen dan ujicoba, termasuk belajar dari berbagai pihak agar hasil pembuatan briket arang sesuai dengan harapan. Selain briket arang, para siswa juga membuat pupuk kompos yang digunakan untuk melakukan pemupukan tanaman dan kebun di lingkungan sekolah. Berbagai pengalaman belajar ini tentu menjadi pengalaman yang berharga dan bermakna bagi para siswa, untuk memantik rasa ingin tahu, empati dan kreativitas mereka untuk menghasilkan manfaat bagi lingkungan sekitar.